Yogyakarta Jaring Peneliti Muda

Senin, 24 Mei 2010 | 14:00 WIB

Yogyakarta, Kompas - Tahun ini, Kota Yogyakarta menjaring peneliti muda dari berbagai SMA/MA. Angkatan pertama sebanyak 80 pelajar SMA/MA dibina khusus. Hasil penelitian mereka akan diajukan pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2010 tingkat nasional Juni mendatang.

Dari 80 pelajar itu dihasilkan 69 judul penelitian pada bidang humaniora, ilmu pengetahuan alam, serta matematika, teknik, dan komputer. Hasilnya dilombakan pada Lomba Karya Ilmiah Siswa (LKIS) SMA/MA 2010 Yogyakarta, Sabtu lalu.

Sejumlah juara, di antaranya alat mencegah sepeda motor mati saat melintasi rel jelang kereta lewat (Amirul Zakiya Bravery dan Tri Widya Laksana Putra/SMAN 1 Yogyakarta), fenomena arisan sepeda motor di Kecamatan Tempel, Sleman (Shofi Fatihatun Sholihah/SMAN 1 Yogyakarta), dan pemanfaatan limbah baterai untuk rehabilitasi terumbu karang (Annisa Fitriani dan Ninda Friski/SMAN 1 Yogyakarta).

Kepala Bidang Pengembangan Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Samiyo mengatakan, 60 dari 69 penelitian itu akan diajukan pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2010 tingkat nasional Juni mendatang. "Kami yakin dengan penelitian ini karena mereka sangat kreatif memilih topik. Selama ini potensi penelitian besar, tapi belum diarahkan," katanya.

Pembinaan dimulai Desember 2009, meliputi penajaman ide, metodologi, hingga penulisan karya ilmiah. Tim pembina adalah para aktivis Jaringan Penelitian Pendidikan Yogyakarta yang terdiri atas mantan pelajar berprestasi. Sebagian besar sudah mahasiswa.

Dana minim

Samiyo mengakui, dana pembinaan sangat minim, Rp 35 juta setahun. Meski demikian, program itu meningkatkan gairah penelitian di sekolah.

Guru Besar Bidang Kimia Organik Universitas Negeri Yogyakarta Sriatun menilai, ide penelitian para pelajar sangat inovatif. Namun, sebagian besar lemah pada metodologi. "Percobaan mereka sering kali belum memenuhi standar untuk memperoleh hasil valid," katanya, yang diundang sebagai juri LKIS SMA/MA Yogyakarta 2010. (IRE)

0 comments: